top of page

EPASS Tangkoko

SULAWESI UTARA merupakan daerah bagian utara dari pulau Sulawesi yang memiliki peran penting dalam keanekaragaman hayati di Pulau Sulawesi. Sulawesi Utara memiliki tingkat spesies endemik tertinggi di seluruh Sulawesi. Untuk mendukung keanekaragaman hayati itu, maka di Sulawesi Utara terdapat beberapa wilayah yang dikelolah pemerintah untuk perlindungan keanekaragaman hayati seperti Cagar Alam (CA) dan Taman Wisata Alam (TWA).

​

            Sulawesi Utara memiliki beberapa kawasan konservasi, diantaranya (kawasan di pulau utama) adalah Cagar Alam Duasudara, CA Gunung Ambang, CA Gunung Lokon, Suaka Margasatwa Manembo-nembo, TWA Batu Putih dan TWA Batu Angus. Sesuai dengan penetapan awalnya, maka tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk perlindungan dan pelestarian flora dan fauna termasuk satwa endemic seperti; Anoa, Babirusa, kuskus,Monyet hitam Sulawesi, dan Rangkong, serta hamparan alam yang harus dijaga kelestariannya.

​

            Dalam perkembangannya, CA Duasudara (±7.247,46 Ha), TWA Batu Putih (±649,04 Ha) dan TWA Batu Angus (±648,57 Ha)  ditetapkan berada dalam wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Tangkoko berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. SK. 748/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016. KPHK Tangkoko terletak di Kota  Bitung, Provinsi Sulawesi Utara dengan luas ±8.545 Ha.

KPHK Tangkoko

KPHK Tangkoko berada dalam susunan struktur Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara KPHK Tangkoko mengakomodir wilayah kerja di TWA Batuputih, TWA Batuangus dan CA Duasaudara.
 

​

​

Data Spasial

Tutupan Lahan

2015

bottom of page